Ruqyah adalah suatu pengobatan untuk orang – orang yang terkena penyakit tidak biasa. Ruqyah ini harus dibarengi dengan doa ruqyah.
Biasanya penyakit yang tidak jelas ini berasal dari jin, setan, ataupun makhluk gaib yang lain yang ingin mengganggu.
Ruqyah bukanlah pengobatan alternatif, namun justru ruqyahlah yang seharusnya dijadikan pengobatan nomor satu tatkala seorang muslim terkena penyakit. Ruqyah sebagai sarana penyembuhan tidak boleh diremehkan keberadaannya.
Prinsip ruqyah adalah membaca ayat suci Al – Qur’an atau doa – doa dari hadis, dengan niat untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri kita, baik fisik maupun non fisik. Bacaan Al – Qur’an biasa dapat menjadi ruqyah jika diniatkan untuk ruqyah.
Semakin tinggi tawakkal seseorang ketika meruyah, maka semakin besar pula peluang untuk dikabulkannya oleh Allah SWT.
Oleh karena itu sebelum melakukan ruqyah, seseorang perlu mempersiapkan suasana hati dengan baik. Tanamkan tawakkal kepada Allah SWT dan perbesar husnudzan atau berbaik sangka bahwa Allah SWT akan segera menyembuhkannya.
Tata Cara Meruqyah
Karena ruqyah tersebut penting untuk penyembuhan, maka setiap umat Islam harus tahu tata cara meruqyah dengan benar. Agar nantinya jika meruqyah tidak menyimpang dari kaidah islam.
Berikut adalah tata cara meruqyah :
- Suci dari hadas besar atau kecil, serta yakin kesembuhan hanya datang dari Allah SWT.
- Berwudhu terlebih dahulu, karena ketika membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.
- Yakinlah jika kesembuhan datang hanya dari Allah SWT.
- Ruqyah harus dengan Al – Qur’an dan hadist atau dapat juga dengan nama dan sifat – sifat Allah SWT.
- Ruqyah dapat menggunakan bahasa Arab maupun bahasa yang mudah dipahami.
- Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah SWT saat berdoa dan membaca surat – suratnya.
- Membaca Surat Al – Fatihah lalu meniupkan ke anggota tubuh yang sakit.
- Membaca Surat Al – Falaq, An Naas, Al Ikhlas, dan Al Kafirun lalu meniupkannya ke anggota tubuh yang sakit.
- Namun pada dasarnya seluruh surat yang ada di dalam Al – Qur’an dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat – ayat tersebut yang telah disebutkan dalil – dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh saat meruqyah.
- Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah – tengah pembacaan ruqyah. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah.
- Selain meniup anda juga dapan menggunakan media air dan setelah selesai meruqyah kita minum air tersebut.
- Menghayati makna yang terkandung di dalam bacaan Al – Qur’an dan doa yang sedang dibaca tersebut.
- Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al – Qur’an maupun doa – doa dari Rasulullah SAW. Agar penderita dapat belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
- Jika penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, seperti kepala, kaki, atau tangan, maka dibacakan pada tempat tersebut.
- Jika penyakit berada di sekujur badan atau tempatnya tidak jelas, seperti gila, dada sempit, atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan ruqyah di hadapan penderita.
- Terakhir kita tawakkan kepada Allah SWT.
Ruqyah Diri Sendiri
Kita dapat meruqyah diri sendiri dan berikut adalah beberapa cara meruqyah diri sendiri :
Ruqyah Ketika Salah Satu Anggota Tubuh Sakit
- Letakkan tangan pada bagian tubuh yang sakit.
- Membaca Bismillah (بِسْمِ الله) sebanyak 3x.
- Membaca doa di bawah ini sebanyak 7x.أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ
A’uudubillah wa qadratihi minsyarmaa ajidu wa akhaadiru.
Artinya :“Aku berlindung kepada Allah SWT dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti.”
Ruqyah Ketika Terluuka
- Ambil ludah di ujung jari dan letakkan di tanah.
- Campur ludah dengan tanah dan usapkan ke bagian tubuh yang terluka, sambil membaca doa ini :بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَاBismillah, turbatu ardhinaa bi riiqati ba’dhinaa, yusyfaa saqimuna bi idzni rabbinaa..Artinya :“Dengan menyebut nama Allah SWT, Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami.” (HR Bukhari)
Ruqyah Sebelum Tidur
- Gabungkan kedua telapak tangan seraya memohon kepada Allah SWT.
- Membaca Surat Al – Ikhlas, Al – Falaq, dan An – Naas.
- Tiupkan ke kedua telapak tangan.
- Usapkan kedua telapak tangan ke seluruh tubuh, mulai dari kepala, wajah, dan bagian tubuh yang lainnya.
- Ulanglah sampai 3x.
Baca juga : Pengobatan secara ilmu Syahadat syifa
Doa Ruqyah
Ada beberapa doa yang digunakan untuk meruqyah, yaitu :
بِاسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ، وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ، وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
Bismillahi yubrika wa min kulli da-in yasyfika wa min syarri hasidin iza hasada wa syarri kulli zi a’inin.
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah, Dia lah yang dapat menyembuhkanmu, dan dari setiap penyakit Dia lah yang dapat menyembuhkanmu, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia mendengki, serta dari kejahatan semua pemilik mata.”
بِسْمِ الله أعُوذُ بِعزَِّةِ الله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ مِنْ وَجْعِيْ هَذَا
Artinya :
“Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini.”
أَذْهِبْ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Artinya :
“Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali dari penyembuhan-Mu, obat yang tidak meninggalkan penyakit.”
Hadist Doa Ruqyah
Ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang ruqyah baik untuk diri sendiri maupun orang lain, yaitu :
Dari Ibnul Atsir, ia mengatakan :
والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات
Ruqyah adalah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang sakit, seperti demam, kerasukan, atau penyakit lainnya. (an-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)
Dari Al – Qarrafi, ia mengatakan :
والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة
Ruqyah adalah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk kesembuhan dari penyakit, dan segala sebab yang merusak. (Aunul Ma’bud, 10/264)
Rasulullah SAW bersabda :
“Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda :
كُلُوْا الزَيْتَ وَ ادَّهِنُوا بِهِ فَإنَهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَة
Artinya :
“Makanlah minyak zaitun danolesi tubuh dengannya. Sebab ia berasal dari tumbuhan yang penuh dengan berkah.”
Rasulullah SAW berdoa ketika menemui Tsabit bin Qais ketia ia sedang sakit :
اكْشِفِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ عَنْ ثَابِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ
Iksyifil ba’sa Rabban naas ‘an Tsabit bin Qais bin Syammas.
Artinya :
“Hilangkanlah penyakit dari Tsabit bin Qais bin Syammas, wahai Rabb seluruh manusia.”
Kemudian beliau mengambil debu tanah dari Baththan dan memasukkannya ke dalam gelas, kemudian beliau menyemburkan air ke dalamnya, lalu menuangkan kepadanya.
Dari Sayidah Aisyah, ia mengatakan :
كَانَ إِذَا اشْتَكَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَقَاهُ جِبْرِيلُ، قَالَ: بِاسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ، وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ، وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
Rasulullah SAW ketika mengeluh sakit, maka Malaikat Jibril meruqyahnya dengan mengucapkan, Bismillahi yubrika wa min kulli da-in yasyfika wa min syarri hasidin iza hasada wa syarri kulli zi a’inin. (HR Imam Muslim)
Dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, ia mengatakan :
“Sesungguhnya meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah termasuk kebiasaan para nabi dan orang – orang yang sholeh. Para nabi dan orang sholeh senantiasa menangkis setan – setan dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya.”
Dari ‘Aisyah, ia mengatakan :
“Tiupan Rasulullah SAW dalam meruqyah yaitu seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya yang keluar.” (HR Muslim)
Dari ‘Aisyah, ia mengatakan :
“Rasulullah SAW, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan….” (HR Muslim)
Dari ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, ia mengatakan :
“Maka aku membacakan Surat Al – Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia seolah – olah lepas dari sebuah ikatan.” (HR Abu Dawud)
Dari Ummu Jamil, ia berkata :
“Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Rasulullah SAW, kecuali tanganmu yang telah sembuh.”
Sekian yang dapat kami sampaikan mengenai doa ruqyah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar